Selasa, 04 Januari 2011

Teknik Ninjutsu

Ada 18 tingkat ilmu dan seni berperang ninjutsu dari banyak keahlian yang dimiliki oleh ninja yang dapat dipelajari oleh umum pada saat ini. Selebihnya di luar keterampilan fisik dan penguasaan jiwa, para pendekar ini harus mempelajari latihan batin. Setelah menguasai level ini, ninja bisa sangat ahli dan bahkn dianggap sebagai orang bijak atu dukun, karena kemampuannya menyatu dengan alam dan siklus di sekitarnya. Delapan belas keahlian tersebut adalah:

TEKNIK-TEKNIK

Happo Bikenjutsu
1. Taijutsu, Hichojutsu, Nawa-waza.
2. Karate, Koppojutsu, Jutaijutsu.
3. Sojutsu, Naginatajutsu.
4. Bojutsu, Jojutsu, Hanbojutsu.
5. Senban nage, Ken Nagejutsu, Shurikenjutsu.
6. Kajutsu, Suijutsu.
7. Chikujo, Gunryaku Heiho.
8. Onshinjutsu, Moku-ka-to-kin-sui Goton Juppojutsu.
9. Kenpo, Kodachi, Juttejutsu, Tessenjutsu.

Untuk saat ini, teknik-teknik ninjutsu digolongkan menjadi 18, yaitu:

The 18 forms of Togakure Bujutsu
1.Taijutsu- Unarmed Combat/ tangan kosong
2.Kenpo / Ninja Ken- Swordsmanship / katana-pedang
3.Bojutsu- Staff fighting/ tongkat
4.Shurikenjutsu- Blade throwning/ senjata lempar
5.Kusarigama- Sycle and chain/ sabit-bandul rantai
6.Yari- Spear/ Tombak
7.Naginata- Halberd/ pedang/golok-tongkat
8.Bajutsu- Horsemanship/ berkuda
9.Suiren- Swimming/ berenang
10.Kayakujutsu- Gunpowder/ ledak
11.Bo Ryaku- Strategies/ stategi
12.Choho- Espionage/ spionase
13.Shinobi Iri- Infiltration/ menyamar
14.Intonjutsu- Lying low/ meloloskan diri-menghilang
15.Hensojutsu- Disguise/ mengendap2
16.Tenmon- Meterology/ angkasa
17.Chimon- Geography/ bumi
18.Seishin Teki Kyoyo- Spiritual refinement/ spiritual- pengendapan
+ Kyojitsu Tenkan Ho- Philosophy/ filosofi.

Composite & Articulated Weapons

* Kusarigama (kama linked to a weight, either by a long rope or chain)
* Kyoketsu shoge (hooked rope-dart, featuring a metal ring on the opposite end)
* Manriki, Manriki-gusari and Kusarifundo (chains and weighted chain weapons)


Fistload Weapons

* Kakute (rings resembling modern wedding bands with concealed, often poison-tipped spines, typically worn by kunoichi and enabling ninja to quietly strangle enemies with the pointed ends against the neck or throat)
* Shobo (a jabbing or piercing weapon, similar in shape to kubotan and yawara, but often featuring a center grip ring)
* Shuriken ("ninja star" slashing weapons that could also be thrown)
* Tekko (an earlier version of brass knuckles)

Modified Tool Weapons

* Kama (weaponized farming blade)
* Kunai (multi-purpose tool)
* Shikoro (Used as a tool for opening doors and stabbing or slashing)

Projectile Weapons

* Fukiya (Japanese blowgun, typically firing poison darts)
* Makibishi and Tetsubishi (caltrops)
* Shuriken ("throwing stars," could also be used as slashing weapons)
* Throwing spike (darts, sometimes poison tipped)
* Yumi (Traditional Japanese bow and arrow)

Raking, Catching & Trapping Weapons

* Jitte or Jutte (sword-catching device similar to the sai, but with only one prong)
* Sai (sword-catching device similar to the Jutte or Jitte(weapon), but with only two prong)
* Tekagi-shuko and Neko-te (hand "claw" weapons)
* Tactical Strike Brace (multi-purpose tool for offense, defense, disarming, killing,hanging, and climbing)

Staffs & Polearms

* Hanbo (small staff)
* Yari (traditional Japanese spear that's similar to the Naginata)
* Nagamaki (pole arm with roughly equal length blade and handle)
* Naginata (traditional Japanese pole-arm used by women and samurai. Example: women might protect their home with a naginata)

Swords

* Nihonto (commonly referred to simply as 'katana' — long, curved, single-edged sword)
* Wakizashi (short sword that can be hidden on the ninja's body, also a backup weapon and faster than a Nihonto and a Ninjato)
* Ninjato (short-bladed weapon similar to the samurai katana)
* Tachi (slung sword)
* Tantō (dagger)
* Bokken ( Traditional wooden sword use in Japanese Martial Arts)
* Shinai ( Used in Kendo)

Stealth Tools

* Kaginawa, or Grappling hook (climbing and Hojojutsu composite tool that also functioned as a makeshift gaff hook weapon)
* Rope


1. Sheishin Teki Kyoyo (pemurnian jiwa):

Aliran togakure sangat mengandalkan pemahaman dan pengenalan jati diri, tenaga fisik, kekuatan dan kelemahan diri, serta pengaruh dirinya terhadap lingkungan sekitar. Seorang Ninja harus mengetahui dengan tepat maksud, kehendak, komitmen, dan motivasi hidupnya. Latihan daya tahan mental, cara melihat dan menganalisa keadaan, diberikan bersamaan dengan pelatihan fisik. Dengan pemahaman dan penghayatan terhadap proses pematangan seorang ninja bisa menjadi seorang pendekar yang bijak. Keterlibatan ninja dalam pertarungan dimotivasi oleh alasan untuk melindungi. Tidak dibenarkan jika alasannya semata-mata hanya karena uang.

2. Tai Jutsu (bertarung tangan kosong):

Merupakan paduan ilmu keterampilan dan keahlian dalam Tai jutsu, yaitu pukul, tendang, dan tangkis. Yang diajarkan di dalam tai jutsu antara lain: gumul (grappling), mencekik, dan meloloskan diri dari kuncian. Sedangkan dalam ilmu Taihen jutsu diajarkan ilmu gerak tanpa suara yang meliputi cara berguling, melompat, dan cara jatuh. Keterampilan ini di perlukan pada situasi terancam atau bertahan

3. Ken Jurtsu (Katana):

Katana merupakan pedang pendek bermata tunggal sebagai senjata utama. Untuk menggunakan pedang ini dituntut keahlian dalam mencabut pedang dengan cepat dan halus gerakannya, dalam mengayunkan pedang, memotong, menangkis, maupun saat menusuk. Katana terbagi menjadi KODACHI (bilah lurus), NANODACHI (pedang-tongkat), NAGAMAKI (pedang-tombak), sedangkan ukuran ada yang Pendek (P<50 Cm), Sedang (P>60 Cm), Panjang/ Gokurakumaru (40Bo Jutsu (jurus tongkat dan bilah):

Terdapat dua jenis tongkat, yaitu: tongkat panjang = ± 2 m (Bo) dan tongkat pendek = ± 1 m (hanbo). Ada juga senjata dari bilah bambu yang jika terbelah akan muncul pedang atau mata pisau di dalamnya. Sepintas seperti tongkat biasa.

5. Shuriken Jutsu (senjata lempar):

Berupa lempeng baja dengan mata tajam bersisi empat seperti bintang (senban shuriken), dan paku lempar (shuriken). Senban shuriken dilempar sambil dipuntir dan diberi rotasi, sehingga bisa menancap dan memberi efek gergaji. Bo shuriken dilempar dengan cepat satu per satu atau bersamaan sehingga terlihat seperti kilatan jarum.

6. Yari Jutsu (jurus tombak):

Tombak digunakan dalam pertarungan jarak sedang untuk menangkis dan meredam serangan.

7. Naginata Jutsu (jurus pedang bertongkat):

Merupakan sebuah pedang pendek dengan gagang panjang. Biasanya digunakan untuk mebacok, membelah, menangkis, dan memotong dalam jarak sedang. Aliran Togakure Ryu menggunakan golok besar dari Cina untuk menyerang para samurai atau tentara berkuda.

8. Kusari Gama (jurus rantai dan bandul):

Berupa rantai sepanjang 2 – 3 m yang diberi bandul di salah satu ujungnya, dan ujung lainnya dikaitkan dengan arit tradisional Jepang. Rantai digunakan untuk menangkis. Bilah arit digunakan untuk menghabisi lawan yang terjerat. Klan Togakure biasanya menggunakan kyoketsu soge (belati lengkung yang gagangnya dipasangi tali halus dari rambut kuda dan di ujung tali satunya dipasang cincin baja besar).

9. Kayaku Jutsu (ilmu ledak dan pembakaran):

Para ninja sangat ahli dalam penempatan, waktu, merakit, dan instalasi sistem penghancur; baik yang menggunakan sistem ledak maupun pembakaran.

10. Henso Jutsu (ilmu menyamar dan membaur):

Ilmu ini sangat diperlukan oleh ninja dalam mata-mata atau spionase. Selain mahir menyamar, membuat identitas palsu, dan mengalihkan perhatian orang lain, ninja juga dikenal bergerak tanpa terlacak.

11. Shinobi Iri (ilmu mengintai dan menyusup):

Ilmu ini mengajarkan cara bergerak, berjalan dan lari tanpa suara, berjalan dan berlindung di bawah bayangan benda lain.

12. Ba Jutsu (ilmu berkuda):

Salah satu syarat sebagai anggota ninja adalah mahir berkuda, bertempur di atas kuda di segala medan.

13. Sui Ren (ilmu tempur di dalam air):

Meliputi teknik mengintai dengan cara berenang, bergerak tanpa suara di dalam air, cara menggunakan perahu khusus dan alat apung untuk mengambang di atas air, serta teknik perkelahian di dalam air.


14 Bo Ryaku (ilmu strategi):

Merupakan ilmu yang menggunakan taktik yang tak lazim digunakan dalam kondisi bertahan maupun saat berada dalam pertarungan terbuka. Sering seorang ninja memanfaatkan kondisi dan iklim sekitar untuk melaksanakan misinya tanpa terlalu banyak mengeluarkan tenaga.

15. Cho ho (ilmu spionase):

Ilmu mata-mata termasuk merekrut dan memakai orang yang digunakan sebagai mata-mata.

16. Inton jutsu (teknik meloloskan diri dan menghilang):

Ninja pandai meloloskan diri dengan memanfaatkan keadaan alam yang ada.

17. Ten mon (meteorology):

Memanfaatkan cuaca juga merupakan senjata utama ninja. Sejak kecil mereka dilatih mengendalikan cuaca dari tanda-tanda alam yang kecil.

18. Chi mon (geografi):

Teknik pemanfaatan lahan.

Pemanfaatan Lahan bisa juga dalam pengaplikasiannya :

 Gunung
 Bukit
 Hutan
 Laut
 Sungai
 Sawah
 Rawa
 Danau
 Halaman
 Ladang
 Kebun
 Rumah
 Dll...

Di dalam ninpo terdapat teknik beladiri tangan kosong (taijutsu), teknik pedang (kenjutsu), teknik bahan peledak dan senjata api (kajutsu), teknik hipnotis (saimonjutsu), dan teknik ilusi(genjutsu). Pada aliran Togaku-ryu dikenal adanya energi yang disebut kuji-kiri. Prinsipnya adalah penggabungan antara kekuatan fisik dan mental. Penyaluran energi yang tepat dari tenaga kuji-kiri dapat bersifat menghancurkan, namun disisi lain jika digunakan untuk olah pikir dapat digunakan untuk menyelesaikan persoalan yang pelik.

Ninjutsu akan sia-sia jika ninja tidak memiliki mental dan spiritual yang kuat. Untuk itu ninja harus menguasai kuji-in, yaitu kekuatan spiritual dan mental berdasarkan simbol yang terdapat di telapak tangan yang dipercaya menjadi saluran energi. Simbol di tangan di ambil dari praktek pada massa awal penyebaran agama budha. Kuji-in digunakan untuk membangun kepercayaan diri dan kekuatan seorang ninja. Kuji-in mampu meningkatkan kepekaan terhadap keadaan bahaya dan mendeteksi adanya kematian.

Dari 81 simbol yang ada, hanya 9 yang utama, yaitu :
1. Rin (memberi kekuatan tubuh)
2. Hei (memberi kekuatan menyamarkan kehadiran seseorang)
3. Toh (menyeimbangkan bagian padat dan cair pada tubuh)
4. Sha (kemampuan menyembuhkan)
5. Kai (memberi kontrol menyeluruh terhadap fungsi tubuh)
6. Jin (meningkatkan kekuatan telepati)
7. Retsu (memberi kekuatan telekinetik)
8. Zai (meningkatkan keselarasan terhadap alam)
9. Zen (memberi pencerahan pikiran dan pemahaman)

Seorang ninja akan menjadi master sejati dengan menguasai simbol-simbol ini.

FILOSOFI NINJUTSU

Filosofi dasarnya yaitu bergerak bebas tanpa terlihat melintaskan tangan tanpa tindakan. Penerapan keseimbangan pikiran dan perasaan serta pemanfaatan tenaga dan siklus alam untuk mencapai peningkatan.

Filosofi ini yang menuntun untuk meraih hasil yang maksimal dengan tenaga minimum sambil meniadakan bahaya lingkungan sekecil mungkin. Ninja tidak memiliki status mulia seperti samurai, sehingga ninja bebas melakukan apapun untuk mengatasi masalah, tanpa terikat oleh nama baik keluarga dan kehormatan.

Muslihat dan taktik lebih sering dilakukan daripada konfrontasi langsung. Sugesti menggantikan kekuatan, muslihat lebih dipilih dari konfrontasi musuh tanpa sadar digiring melakukan sesuatu yang diinginkan ketimbang dihancurkan secara total. Hal ini hanya dapat dilakukan dengan memilih cara bertarung secara gelap-gelapan, diam-diam, cepat dan muskil ketimbang yang nampak hebat agresif dan perkasa.


BELA DIRI NINJUTSU

Gerakan beladiri ninjutsu awalnya hanya tendangan, lemparan, patahan, dan serangan. Kemudian dilengkapi dengan teknik pertahanan diri seperti jatuhan, berguling, bantingan, rolling dan teknik bantu seperti meloloskan diri, mengendap, dan teknik khusus lainnya. Namun, dalam prakteknya ninja menghindari kontak langsung dengan lawannya, oleh karena itu berbagai alat lempar, lontar, tembak, dan alat/ penyamaran lebih sering digunakan. Berbeda dengan seni beladiri lain. Ninjutsu mengajarkan teknik spionase, sabotase, melumpuhkan lawan, dan menjatuhkan mental lawan. Ilmu tersebut digunakan untuk melindungi keluarga/ Klan ninja mereka.

Ninjutsu juga mengajarkan bagaimana mempertajam indera keenam kita. Pemaduan intuisi dan kekuatan fisik yang dilatih terus menerus dalam jangka waktu yang lama, memungkinkan para ninja mengaktifkan indera keenam mereka. Sehingga para ninja akan bisa mengenali orang lain lebih baik dan mengerti berbagai persoalan dan berbagai ilmu.

Apa yang dilakukan ninja memang sulit dimengerti. Pada satu sisi harus bertempur untuk melindungi, di sisi lain ninja harus menerapkan “berperilaku kejam dan licik” saat menggunakan jurus untuk menghadapi lawan. Disisi lain ajaran ninpo memberi petunjuk bahwa salah satu tujuan ninjutsu adalah mengaktifkan indra keenam mereka. paduan intuisi dan kekuatan fisik pada jangka waktu yang lama memungkinkan para ninja untuk mengaktifkan indra keenamnya. Sehingga dapat mengenal orang lain dengan baik dan mengerti berbagai persoalan dalam berbagai disiplin ilmu.

PERALATAN NINJA


Ninja menggunakan berbagai senjata, dan juga peralatan khusus yang membantu mereka bertahan saat sendirian menghadapi misi yang sulit.

Shinobi shozoko memiliki banyak kantong di dalam dan luarnya. Kantong ini digunakan untuk menyimpan peralatan kecil dan senjata yang mereka butuhkan, seperti racun, shuriken, pisau, bom asap dan lain-lain. Ninja juga membawa kotak P3K kecil tradisional, yang diisi dengan cairan dan minuman. Ninja juga memakai Tobi yang mirip sepatu boot. Celah yang memisahkan jempol kaki dengan jari lainnya memudahkan ninja saat memanjat tali atau dinding.

Seragam ninja disebut dengan Ninja-yoroi, atau baju besi ninja. Baju ini terdiri atas sebuah jaket hitam, celana panjang hitam, sandal ringan, dan tudung kepala hitam. Beberapa ninja memasukkan aksen merah selain hitam, yang bertujuan untuk menyembunyikan cidera yang mungkin diterima dari musuhnya. Terdapat beberapa bukti yang menunjukkan ninja menggunakan pakaian serba putih pada kondisi bersalju, tetapi ninja multi warna yang ditunjukkan dalam film-film action tidak ada, Banyak ninja memakai baju besi ringan di bawah pakaiannya.

Banyak pekerjaan ninja yang tidak dilakukan pada saat seorang ninja mengenakan Ninja-yoroi. Jika seorang ninja butuh untuk mendapatkan informasi atau mendekati calon korban pembunuhan, menggunakan tudung hitam bukan merupakan cara yang baik untuk menjadikan diri tidak mencolok. Ninja ahli dalam menyembunyikan diri di tempat terbuka, menyamarkan diri sebagai pendeta, penari, pedagang, atau petani. Mereka berusaha untuk kelihatan sebiasa mungkin.

Seorang ninja biasanya menggunakan sebuah Kodachi (Katana), atau sebuah pedang pendek di punggungnya. Mereka juga menggunakan Shuko (Knukle), senjata yang digunakan di tangan (serupa dengan roti kalung / brass knuckles), Tekagi (Cakar harimau), Teukagi (Matapisau-matapisau rajam pada telapak/punggung tangan yang sangat efektif untuk memanjat dan perkelahian dengan tangan).

Ninja wanita atau Kunoichi yang biasanya bekerja dengan menggunakan kefemininan mereka ketika melakukan pendekatan pada sang target menggunakan manipulasi kejiwaan dan perang batin sebagai senjata mereka. mereka bisa mendekati target dan membunuhnya tanpa jejak. Kunoichi memiliki misi yang berbeda dengan ninja laki-laki. Mereka lebih sering dekat dengan target, sehingga mereka juga lebih sering menggunakan senjata jarak dekat seperti Kunai (Pisau bilah lebar), Yakken (obat tidur), Tousen/ Seijoken (pisau lempar),golok, tali, dan Tessen (Kipas). Ranshouken (macam2), Selain itu senjata-senjata tersebut juga praktis dibawa tanpa kelihatan.

Ninja memiliki senjata dalam berbagai jenis, bentuk, dan ukuran. Selain senjata standar seperti Katana (pedang-samurai), Nodachi (pedang panjang), Kusarigama/ Shinobigama (sabit-bandul rantai), Nagamaki (pedang tongkat), Naginata (panah), Gibashigo (tali kait), Dokuken (pisau racun), ada pula Tessen (kipas yang bila dikibaskan keluar racun), Kasugai (pasak), Techigai Kasugai (panjat tembok), Uchikagi (kait), Tobikunai (pisau tali), dan lain-lain.

Peralatan canggih ninja lainnya adalah kaginawa (jangkar bertali) untuk memanjat dinding, Ashiaro untuk membuat jejak kaki palsu agar tidak terlacak saat menjalankan misi, Metsubishi (cangkang telur yang diisi dengan pasir dan serbuk logam, biasanya juga kotoran tikus, cabe, merica) yang berfungsi untuk membutakan lawan, Makibishi/ Tetsu bishi/ Hishimaki (ranjau/paku) untuk menghambat laju musuh.

Ninja banyak dikenal menggunakan Shurinken atau senjata bintang yang dilempar. Shuriken biasanya berupa pisau-pisau atau belati kecil sebagai tambahan bentuk bintang yang telah diketahui antara lain ( Hamaki/benang, Happou/8, Manji/4, Rappou/6, Juhji gahau/5, Kogome/4-toga, Senban/benang-toga, Senrin/baja tipis-toga). Bintang-bintang ini kurang akurat/ akurat bila pengguna berlatih khusus, dan biasanya digunakan sebagai senjata penunda ketika seorang ninja dikejar. Meskipun mereka memiliki kemungkinan kecil untuk mengenai lawan, melihat sebuah belati metal tajam terbang dari kegelapan di depan mukanya kemungkinan akan membuat pengejar paling kuat ragu.

Berbagai jenis peralatan lain digunakan oleh ninja, termasuk pisau pendek, senjata-senjata bertali untuk menjerat musuh atau memukul dari jauh, dan senjata-senjata yang diikat pada galah bambu panjang, Mizugumo (laba2 air), Sauto higikane (tabung alat bantu dengar), Hamagari (gergaji), Beberapa ninja mungkin menggunakan racun pada senjata-senjata bermata pisau mereka, Bajintenki (bom), meski catatan sejarah yang kelam membuatnya sulit mengetahui apakah hal ini benar.

Peralatan ninja lain yang bermanfaat termasuk tangga tali dengan pengait di ujung-ujungnya untuk dilempat di dinding, dengan paku-paku kecil yang disebut caltrops yang dibiarkan di tanah agar diinjak musuh (secara khusus berguna di Jepang, dimana hampir setiap orang menggunakan sandal jerami ringan setiap saat); perahu-perahu satu orang kecil, yang dapat dilipat ke bentuk portable; bom asap; senjata-senjata tiup; tabung kosong kecil untuk bernafas di bawah air; dan ramuan penyembuh khusus sebagai persiapan bila seorang ninja cidera saat dalam sebuah misi.

Ninja Modern

Jepang menemukan kembali ninja dalam tahun 1950an dan 1960an. Mereka menjadi karakter favorit dalam buku komi dan film. Penampilan pertama seorang ninja dalam karya barat populer adalah dalam novel James Bond tahun 1964, "You Only Live Twice." Ketika versi fimnya muncul di tahun 1967, popularitas ninja meledak di seluruh Eropa dan Amerika Utara.

PELATIHAN NINJA

Pada saat anak-anak ninja telah dilatih untuk waspada dan dididik dalam kerahasiaan dan tradisi ilmu mereka. Pada umur 5-6 tahun mereka diperkenalkan dengan permainan ketangkasan dan keseimbangan tubuh. Anak-anak disuruh berjalan diatas papan titian yang sangat keci, mendaki papan yang terjal, dan melompati semak-semak yang berduri. Pada umur 9 tahun mereka dilatih untuk kelenturan otot. Anak-anak berlatih berguling dan meloncat. Setelah itu anak-anak diajarkan teknik memukul dan menendang pada target jerami yang di ikat. Setelah itu pelatihan meningkat ke seni bela diri tanpa senjata dan setelahnya dasar-dasar menggunakan pedang dan tongkat.

Pada masa remaja mereka diajari cara menggunakan senjata khusus. Melempar pisau, penyembunyian senjata, teknik tali, berenang, taktik bawah air, dan teknik menggunakan alam untuk mendapat informasai atau untuk menyembunyikan diri. Waktu mereka dihabiskan dalam ruang tertutup atau bergelantungan di pohon untuk membangun kesabaran, daya tahan, dan stamina. Terdapat pula latihan gerak tanpa suara dan lari jarak jauh. Mereka juga diajarkan teknik melompat dari pohon ke pohon atau atap ke atap.

Pada masa akhir remaja ninja belajar menjadi aktor dan psikologi melalui tingkah laku mereka sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Mereka mulai mengerti cara bekerja jiwa manusia, menggunakan kelemahan orang lain untuk keuntungan mereka. Mereka juga belajar membuat obat-obatan, mendapatkan jalan masuk rahasia ke dalam sebuah bangunan, cara memanjat dinding, melewati atap, mencuri di bawah rantai, mengikat musuh, cara kabur, dan menggambar peta, rute, petunjuk jalan, serta wajah.

Peran Ninja

Meski ninja Iga dan Koga merupakan tentara bayaran spionase, di bagian lain Jepang ninja memiliki peranan lain. Banyak Daimyo memiliki kelopok-kelompok elit ninja yang melayaninya sesetia samurai. Mereka bertugas sebagai mata-mata, pengintai, atau-atau kelompok komando yang akan membuat serangan-serangan besar pada istana-istana dan tempat perkemahan musuh. Ketika tentara ditarik dari medan perang, ninja dengan senjata tinggal dan bersembunyi untuk menyerang tentara-tentara musuh yang mendekat.

Ninja khususnya berguna pada saat sebuah istana dikepung. Dalam keadaan ini, biasanya ninja adalah satu-satunya orang yang dapat keluar dengan diam-diam dari istana. Dalam satu kasus, seorang ninja meninggalkan istana pada malam hari, memasuki perkemahan musuh, dan mencuri bendera mereka. Paginya, tentara musuh terbangun dan menemukan bendera mereka sendiri berkibar mengejek dari tembok istana. Kemenangan moral yang dicapai dengan mempermalukan musuh dengan cara ini dapat menjadi penting bagi warga istana yang menunggu lama untuk keluar dari pengepungan.

Salah satu peran utama ninja, yang membuat mereka dikenal dan ditakuti, adalah sebagai pembunuh. Daimnyo Jepang feodal sangat takut pada pembunuhan yang dilakuakn oleh ninja sehingga mereka banyak menghabiskan waktunya di “mata air rahasia”, yang merupakan resort tersembunyi yang dibangun di sekitar mata air alami yang jauh dari istana daimyo.

Dalam istana, seorang daimyo akan berusaha melakuakn apa saja untuk melindungi diri dari ninja. Di Kyoto, istana Nijo membuat “nightingale floor”. Lantai-lantai kayunya dibuat dengan hati-hati dan tidak seimbang sehingga siapapun yang berjalan diatasnya akan menghasilkan suara keras. Beberapa daimyo bahkan meletakkan penjaga di ruangan yang sama meskipun mereka sedang tidur. Keluarga Tokugawa mengharuskan setiap orang dalam rumah tangganya menggunakan celana sepanjang kaki hingga menyentuh lantai, membuatnya tidak mungkin untuk berjalan perlahan.

Ninja Pertama

Legenda Jepang, Pangeran Yamato, sering dianggap sebagai cerita ninja pertama, meskipun Yamato tidak mengenakan pakaian serba hitam atau taktik diam-diam yang sering diasosiasikan dengan ninja. Tetapi, ia menggunakan penipuan, memakai baju perempuan untuk menarik perhatian dua pimpinan penjahat. Ketika dua pimpinan penjahat itu terlena hingga mengabaikan keamanan, Yamato menarik sebuah pedang tersembunyi dan membunuh mereka berdua. Penggunaan penyamarannya adalah sebuah tanda taktik ninja, sehingga Yamato sering disebut sebagai “ninja pertama”.

Satu bagian lain dari cerita rakyat tentang ninja adalah cerita anak berumur 13 tahun Kumakawa. Kumakawa telah bepergian jauh untuk mengunjungi ayahnya yang sekarat, tetapi seorang rahib yang menahannya sebagai tahanan tidak mengijinkan keduanya bertemu. Ayah Kumakawa meninggal sebelum Kumakawa semoat bertemu, sehingga anak tersebut bersumpah untuk menuntut balas pada rahib tersebut.

Pada umur 13, dia tidak cukup kuat untuk bertarung dengan rahib dan keluarganya. Alih-alih, dia pura-pura sakit sehingga mereka akan memasukkannya ke rumah mereka. Di sana, dia menyelinap diam-diam pada malam hari, mencari tahu dimana setiap orang tidur, dan kapan para penjaga berpatroli. Suatu malam, dia menyelinap ke ruangan rahib. Sang rahib tidur dengan sebuah lampu bakar, lalu si anak membuka sebuah jendela dan membiarkan ngengat masuk. Ngengat-ngengat itu mengerubungi lampu dan menutupinya, dan membuat ruangan menjadi gelap. Kemudian Kumakawa mencuri pedang rahib dan membunuhnya di tempat tidurnya.

Keluar lewat jendela, anak tersebut dikejar para penjaga hingga dia mencapai sebuah sungai. Dengan pandai, dia naik ke puncak tanaman bambu dekat sungai, menyandar hingga batang bambu yang fleksibel membengkok di melewati permukaan air dan kemudian melompat untuk melarikan diri dari para penjaga.
Meskipun dia hanya berumur 13 tahun dan tidak menyebut dirinya ninja, penggunaan tipuan, cara sembunyi-sembunyi, dan kepandaian Kumakawa memberikan inspirasi pada para pejuang Jepang yang mengadopsi nama ninja.

SHINOBI TERKENAL

A. Cho Gyokko (885–945)

Nama lainnya adalah Yo Gyokko, Yao Yu Hu dan Koto Oh. Hidup Cho Gyokko hampir hilang dari sejarah, dia merupakan kunoichi pertama dan juga seorang putri dari china. Yao Yu Hu adalah seorang yang berhubungan langsung dengan kekaisaran China masa dinasti Tang. Dia sangat mahir menari dan melakukan seni beladiri. Menurut legenda kemampuan seni beladirinya memang hebat dan pernah ada cerita bahwa dia bisa membunuh macan dengan sekali pukul, dan ini yg menyebabkan dia menerima gelar Koto Oh. Ketika dinasti Tang hancur pada tahun 907 dia melarikan diri ke jepang bersama keluarga kerajaan lainnya.

Di jepang, Cho menemukan ciri beladiri dan mengembangkan gaya dan kemampuan nya. Dia juga menemukan inti atau awal dari ilmu Ninjutsu aliran Gyokku-ryu. Dia tidak mendapatkan kehormatan karena telah mengembangkan aliran Ninjutsu ini, tetapi dia dianggap sebagai pemrakarsa awal digunakannya Kenpo china (Shoriji Kenpo) dan memodifikasinya untuk digunakan dalam Ilmu Ninjutsu tersebut. Inti dari aliran ini adalah menyerang titik vital dari lawan agar lawan dengan mudah dilumpuhkan hal ini karena ukuran tubuh Gyokku sendiri yang relatif kecil. Cho Gyokko mengajarkan ilmu ini kepada Cho Buren, yang juga mengajarkan ilmu ini kepada Jendral Ikai (dipanggil juga sebagai Ibou atau Chan Busho). Jendral Ikai adalah jendral china yang sangat jenius dalam strategi perang maupun kemampuan untuk mengobservasi keadaan perang. Pada tahun 986 dia dipermalukan karena kalah dalam perang dan memilih untuk mengasingkan diri ke jepang dan menetap di provinsi Iga dan belajar Ilmu Ninjutsu. Jenderal Ikai dilatih oleh Gamon Doshi, yang juga melatih Garyu Doshi. Garyu Doshi nantinya juga melatih Hachiryu Nyudo yang kemudian melatih Hakuunsai yang menciptakan Dojo Soke pada tahun 1156.

B. Ishikawa Goemon (1558-23 Agustus 1594)

Seorang Ninja yang menggunakan kemampuan ninjanya untuk melakukan pencurian. Walaupun dia mengaku bila hasil jarahannya sebagian dibagikan kepada yang miskin, tetapi banyak keluarga ninja yg tidak mengakui pernah melatih Ichikawa Goemon. Dia diketahui berasal dari daerah Iga karena sebelumnya dia merupakan seorang Genin dalam aliran ninja Iga-ryu, tetapi nama Ishikawa Goemin tidak tercatat dalam catatan sejarah Ninja Iga.

Dalam berbagai cerita, Goemon dilahirkan dengan nama Sanada Kuranoshin. Di saat muda dan pada waktu melakukan pencurian untuk pertama kali dia membunuh seseorang, hal ini meyebabkan dia menjadi buronan. Untuk menghilangkan jejak dia mengganti namanya menjadi Ishikawa Goemon. Ada sebuah cerita ttg Goemon, awalnya dia berlatih sebagai seorang ninja. Setelah berlatih beberapa lama di menemukan buku ttg seni ninjutsu, karena tidak bisa menahan nafsu dan keinginan pribadinya. Dia mencuri buku tersebut dan kabur dari desa ninja tersebut dan menjadi pencuri.

Salah satu cerita legendaris adalah saat Ishikawa Goemon berniat membunuh Toyotomi Hideyoshi, ceritanya setelah dia bersembunyi selama satu jam di gerbang utama kuil Nanzen-ji di Kyoto. Goemon berhasil menyerang masuk dengan sembunyi-sembunyi dan sampai ke kamar tidur raja. Sayangnya sebelum sempat membunuh Toyotomi dia ketahuan karena tidak sengaja menyentuh bel di meja. Ketika dia tertangkap Goemon sempat mengatakan “Kamu (Toyotomi) yang telah mencuri seluruh isi negara ini, kamu yang melakukannya!”. Dia dieksekusi dengan cara dimasak dalam minyak yang panas di sungai kering bernama Sanjogawara. Sebelum dieksekusi Goemon sempat membuat puisi yang berisi “Ishikawa akan hilang bersamaan dengan pasir dalam aliran sungai ini, tetapi benih-benih pencurian di dunia ini tidak bakal hilang sampai akhirnya!”. Salah satu cerita mengatakan ketika Goemon dilemparkan bersama dengan anaknya, dia memegang anaknya dengan kedua tangannya sedangkan badan dan kakinya telah masuk ke dalam minyak panas, sampai pada akhirnya Goemon meninggal dan dia berhasil menyelamatkan anaknya karena masih dipegang dengan kedua tangannya.

C. Mochizuki Chiyome (1540-1580)

Seorang ninja yang dikenal juga dengan sebutan Lady Chiyome, Mochizuki Moritoki adalah samurai dari provinsi Shinani dan juga merupakan raja dari Istana Mochizuki. Di awal tahun 1550, Daimyo Takeda Shingen menduduki Shinano dan mengasingkan Murakami Yoshiharu dan Ogasawara Nagatoki dan menjadikan klan Mochizuki sebagai bagian dari pemerintahannya. Yoshiharu dan Ogasawara berpaling membantu Takeda Shingen. Pada tanggal 10 september 1561 terjadi pertempuran paling membahayakan dimana Mochizuki Moritoki terluka parah dan Shingen menggantinya dengan Nobumasa untuk memimpin klan Mochizuki, tetapi dia juga kalah dalam pertempuran tersebut dan akhirnya ini menjadi akhir dari klan Mochizuki.


Lady Chiyome merupakan istri dari Moritoki. dan aslinya berasal dari desa Koga dan mempunyai hubungan dengan ninja disana. Memang di desa tersebut jarang terdengar tentang ninja wanita (kunoichi) tetapi mereka mempunyai banyak wanita yang mau berusaha keras berlatih untuk bertarung layaknya seorang pria di desa tersebut. Setelah kematian suaminya Chiyome ditemui oleh Takeda yg ingin membentuk kelompok ninja wanita yang dijadikan sebagai mata-mata, informan, dan pembawa pesan. Hal ini karena bila wanita menjadi ninja akan lebih mudah melakukannya karena tidak dicurigai oleh pihak lawan. Dia meminta Chiyome untuk membentuk kunoichi yang bisa berarti bunga beracun/mematikan.

Lady Chiyome membentuk pasukannya di desa Nazu provinsi Shinano dan mulai mencari kandidat untuk mencari calon kunoichi. Setelah mendapatkan pelatihan dari Chiyome mereka ditempatkan di kuil sebagai Miko untuk menyamar. cara melatih Chiyome berbeda terhadap kunoichi, dia lebih menitikberatkan pada penggunaan bentuk tubuh wanita yang cenderung kecil dengan menyerang titik lemah lawan dengan menggunakan senjata yang umum digunakan wanita seperti kuncir rambut yang berbentuk seperti jarum, dan sebagainya. Keberadaan Lady Chiyome hilang dari sejarah tetapi ada cerita bahwa dia menurunkan jabatan sebagai ketua Kunoichi kepada Kosuke Anayama yang bekerja dengan Momichi Sandayu yang merupakan Ninja dari Iga.

D. Togakure Daisuke (1161-1200)

Seorang ninja yang biasanya dipanggil dengan nama Nishina Daisuke. Nishina Yukihiro merupakan seorang samurai yang mempunyai kedudukan yg tinggi di bawah raja Minamoto Yoshinaka di tahun 1161, Yukihiro mempunyai seorang anak bernama Nishina Daisuke. Daisuke lahir di desa Togakure yang dekat dengan kuil budha di gunung Hiei-zan yang terkenal karena pelatihan ttg kesabaran dan kerja keras dalam hidup. Daisuke berlatih di kuil itu untuk mempelajari jalan Shugendo, dia berlatih disana bersama Minamoto Yoshinaka yang telah berlatih 7 tahun sebelum Daisuke, ketika latihan Minamoto Yoshinaka selesai dia mengganti namanya menjadi Kiso Yoshinaka.

Ditahun 1180, Nishina Daisuke menjadi bawahan dan mengabdi pada Yoshinaka. Ketika klan minamoto dipanggil untuk berperang di peperangan Genpei untuk mengumpulkan pasukan melawan klan Taira. Yoshinaka yang sukses pada pertempuran tersebut ingin menguasai daerah yang seharusnya menjadi milik klan Minamoto, tetapi dia mengadakan perjanjian damai dengan sepupunya yg menguasai daerah tersebut yang menyebabkan dia harus menyerah dan tunduk kepada sepupunya tersebut. Karena tidak ingin hidup yang seperti itu dia berniat menyerang sepupunya di Kyoto dan mengalahkan Taira sendirian dan mengambil kontrol atas klan nya sendiri.

Nishina Daisuke dan ayahnya ada disaat pertempuran terakhir Yoshinaka (Azawa no Kassan). Ayah Daisuke meninggal dan dia dipersilahkan untuk melakukan seppuku, tetapi dia melarikan diri ke gunung dekat kyoto dan pergi ke desa Iga. Di tahun 1184 dia bertemu dengan orang yg bernama Doshi, ada yg berkata dia bertemu Kain Doshi yg merupakan seorang biksu petarung yang melarikan diri dari china karena masalah politik dan militer. Dikatakan juga Daisuke bertemu dengan ketua ninja generasi ketiga Soke aliran Hakkun-ryu bernama Kagakure Doshi (disebut-sebut sebagai paman dari Daisuke). Dia mempelajari banyak konsep baru dalam peperangan berdasarkan pemikiran dari china dan tibet mengenai kekuatan alam di dunia ini. Dia berlatih keseimbangan dalam menjaga kekuatan tubuh, dalam peperangan, dan juga emosi. Setelah menyelesaikan semua latihan dia berganti nama menjadi Togakure Daisuke berdasarkan nama desa tempat lahir. Togakure merupakan pendiri aliran Ninjutsu pertama Soke aliran Togakure-ryu. dalam pertempuran Awaza no Kassan dia berteman baik dengan Shima, Shima pada waktu itu terluka parah. Dia kembali ke Desa Iga bersama temannya dan menjadikan nya Soke kedua dan juga menjadikan anaknya Togakure Goro Soke ketiga yang mematenkan Gaya Togakure-ryu menjadi seperti sekarang ini.Aliran Togakure-ryu juga mempelajari banyak senjata dalam aliran ninja seperti yang lainnya. Tetapi ada 4 rahasia seni ninja dalam aliran ini, diantaranya shuko dan ashiko (cakar pada kaki dan tangan untuk memanjat dinding), senban shuriken (shuriken ninja yang bersudut empat), shinodako (snorkel untuk menyelam, dan Kyoketsu shoge ( pedang yang berbentuk seperti cincin untuk menyerang lawan).

LEGENDA NINJA
Meskipun banyak tindakan pencegahan yang digunakan para daimyo untuk melindungi diri dari taktik-taknik ninja, ninja masih menyebarkan kematian pada para daimyo. Satu cerita legendaris menceritakan seorang ninja yang bersembunyi di ruang bawah kamar mandi daimyo. Ketika daimyo datang untuk menggunakan kamar mandi, si ninja menusuknya dari bawah menggunakan pedangnya. Meski demikian, cerita ini kemungkinan tidak benar: Data sejarah menunjukkan bahwa daimyo yang dimaksud kemungkinan meninggal karena stroke atau pembengkakan pembuluh darah.

Selama periode Tokugawa (Edo), perang sipil Jepang dihentikan dengan kontrol ketat shogun Tokugawa. Waktu damai memaksa banya orang dalam masyarakat Jepang untuk menemukan peranan yang berbeda, termasuk para ninja. Mereka sangat berguna bagi Tokugawa, berlaku sebagai mata-mata dan penjaga dalam pemberlakuan hukum yang memungkinkan dia untuk mempertahankan kontrol klan.

Ninja Supernatural

Selama berabad-abad, reputasi menakutkan ninja tumbuh dan tumbuh. Pada akhirnya, cerita dan legenda yang mengelilinginya menjadi berhubungan dengan hal-hal gaib. Hal ini terjadi dengan beberapa cara:
• Figur historis dan pahlawan-pahlawan legendaris Jepang memiliki keahlian-keahlian ninja yang ditambahkan pada cerita-cerita mereka.
• Kisah nyata eksploitasi ninja diperluas dan dilebih-lebihkan.
• Ninja sendiri biasanya menggunakan trik dan penyamaran yang membuat kekuatan mereka terlihat gaib, dan mereka mendorong cerita-cerita yang menggambarkan diri mereka sebagai pahlawan super.
• Ilmu mistis tradidional Cina dan Jepang dicampurkan dalam cerita-cerita ninja

Ninja nyaris tidak melakukan apa-apa untuk meminimalisir mitos yang melingkupi mereka. Superninja mistik ini seharusnya:
• Punya tinggi 7 kaki
• Bisa terbang
• Bisa menjadi tidak terlihat
• Bisa berjalan melalui tembok
• Bisa berubah bentuk
• Berkepala tiga
• Hantu

Paling tidak ada satu ninja yang memalsukan kematiannya sendiri sehingga ketika ia kembali, dia akan ditakuti sebagai hantu. Banyak cerita ninja yang diperkeruh sebagai akibat dari ;dongeng ninja ini.

ORGANISASI & TUGAS NINJA

SHINOBI
Prajurit/ Samurai yang telah dilatih teknik – teknik beladiri khusus, Sepionase, kamuflase, Sabotase, strategi, dll.

ASSASSIN

Ninja yang telah khusus dilatih untuk menjadi penjagal/ yang siap tugas setiap saat dibutuhkan dengan motto Effisien dan Effektif, tanpa jejak, dan bayangan.

SCOUTER

Ninja yang telah khusus diberi tugas sebagai penyidik, pencari info dengan cara apapun supaya tugas selesai dengan cepat, tepat, bersih, tanpa jejak. Dengan kamuflase bermacam – macam.
Ex ; Pendeta, Petani, Pedagang, Samurai, dll.

KUNOICHI

Ninja perempuan yang telah terlatih dengan berbagai teknik yang mengutamakan jarak dekat dengan daya pikat diri guna menyelesaikan tugas secara lebih halus/ tersamarkan.

ANBU

Ninja yang bertugas mengamankan kelompok/ lingkungan dimana mereka tinggal.

Saat ninjutsu mulai memiliki bentuknya, ninja berkembang menjadi sistem organisasi yang dirancang untuk menjaga kerahasiaan. Di dalam organisasi terdapat tiga tingkatan yang mempunyai tugas dan tanggung jawab berbeda. Di atas setiap organisasi terdapat komandan yang disebut dengan “Jonin” atau orang atas. Jonin bertugas mengendalikan aktifitas organisasi dan membuat keputusan tentang siapa yang akan dibantu dan untuk nilai apa. Jonin adalah orang yang memiliki informasi tentang berbagai kejadian di daerahnya. Jonin juga bertugas menjaga keharmonisan klannya.

Jonin mengurangi resiko dirinya dari bahaya dengan tetap merahasiakan dirinya dari kebanyakan agen-agennya. Hal ini untuk menjaga bila agen-agennya tertangkap dan dipaksa memberikan identitasnya atau bila ada agennya yang menjual informasi organisasi ke klan lain. Jonin dapat menugaskan beberapa agen untuk melaksanakan misi tanpa sepengetahuan mereka. Hal ini untuk mencegah jika ada yang berkhianat. Dengan menerima informasi dari semua agennya, Jonin menjadi satu-satunya yang memiliki gambaran lengkap terhadap situasi. Di era sekarang, sistem komando tak terlihat ini juga digunakan oleh banyak organisasi kriminal untuk alasan yang sama.

Di bawah Jonin terdapat sekelompok petugas yang disebut Chunin (orang tengah). Chunin bertugas mengorganisasikan operasi yang ditetapkan Jonin. Chunin tahu bagaimana melaksanakan misi serta agen mana yang harus ditugaskan untuk misi tersebut. Chunin juga bertindak sebagai penyangga, pembawa perintah dari Jonin ke lapangan, sehingga keamanan dan kerahasiaan Jonin, sang pemimpin terjaga. Karena dalam kelas petugas, maka Chunin jarang mengambil peran sebagai agen kecuali untuk misi yang sangat penting. Dalam pelatihan ninja, strategi dan manajemen ninja menjadi perhatian utama mereka.

Para ninja yang bekerja di lapangan atau yang menjalankan misi disebut Genin (orang bawah). Genin bertanggung jawab untuk melaksanakan rencana dan operasi dari atasannya. Geninlah yang menjadi inspirasi semua legenda fantastis yang berkaitan dengan kerja ninja. Karena sistem ninja yang tertutup, dua kelompok Genin seringkali tidak menduga bahwa mereka bekerja untuk Jonin yang sama. Saat tidak bertugas dalam misi, Genin tinggal dengan kelurganya di dusun/desa rahasia terpencil atau yang dikenal dengan perkampungan ninja. Biasanya, kampung ninja terletak di daerah pegunungan yang sulit dicapai. Rumah-rumah ninja biasanya terdapat jebakan, pintu rahasia, lorong-lorong bawah tanah, serta tempat senjata dan amunisinya.


Untuk menjaga identitasnya, ninja sangat ahli menyamar. Mereka akan berpenampilan sebagai petani, pedagang, atau pendeta. Bahkan beberapa ninja mempunyai 2 – 3 rumah yang berbeda lokasi, mempunyai lebih dari 1 istri dan membangun keluarga, supaya tidak mudah terdeteksi musuh.

Seorang ninja harus membaktikan diri dan seluruh hidupnya untuk ninjutsu. Tetapi seiring eksis dan kegiatan ninja, maka seorang ninja harus membaktikan diri dan seluruh hidupnya untuk organisasi (dalam hal ini Jonin). Tidak ada ampun bagi seorang ninja yang membelot. Dia akan dikejar dan diburu untuk menerima hukuman, dibunuh atau dilenyapkan.

Walaupun terdapat banyak keluarga ninja di jepang, baru sekitar tahun enam puluhan keluarga ninja baru dapat di dekati oleh orang luar. Sejak ninja dinyatakan terlarang oleh Shogun Tokugawa pada abad 17. pada tahun 1950 larangan tersebut dicabut oleh pemerintah Jepang. Pada tahun 1960 televisi jepang menayangkan laporan dokumentasi dan sejarah ninja. Setelah itu salah satu aliran yang dapat membuka diri dan memperkenalkan ninja ke dunia luar adalah aliran Togakure-ryu dengan pewaris dari generasi ke 34, Masaaki Hatsume,.yang profesi sehari-harinya adalah seorang tabib ahli penyembuhan dan pengobatan tulang. Pada tahun 1978 ninjutsu berhasil di publikasikan dan diajarkan ke amerika oleh Stephen K. Hayes. Sejak saat itu ninjutsu menjadi cabang beladiri yang paling banyak diminati.

Ninja diharuskan untuk bisa bertahan hidup di tengah alam, karena itu mereka menjadi terlatih secara alamiah untuk mampu membedakan tumbuhan yang bisa dimakan, tumbuhan racun, dan tumbuhan obat. Mereka memiliki metode cerdik untuk mengetahui waktu dan mata angin. Ninja menggunakan bintang sebagai alat navigasi mereka ketika menjalankan misi di malam hari.mereka juga mahir memasang perangkap, memasak hewan, membangun tempat berlindung, menemukan air dan membuat api.

Dalam menjalankan misi, Ninja memakai baju yang menutup tubuh mereka kecuali telapak tangan dan seputar mata. Baju ninja ini disebut Shinobi Shozoko. shinobi shozoko memiliki 3 warna. Pakaian ninja tergantung kondisi, Baju warna hitam biasanya dipakai ketika melakukan misi di malam hari dan bisa juga sebagai tanda kematian yang nyata bagi sang target. Warna putih digunakan untuk misi di hari bersalju. Warna hijau sebagai kamuflase agar mereka tidak terlihat dalam lingkungan hutan.

Di dalam baju mereka terdapat kantung-kantung tempat menyimpan senjata, makanan kering, racun, alat, dan obat. Pantang bagi seorang ninja jika identitasnya diketahui umum. Bahkan meninggal atau tewasnya seorang ninja menjadi rahasia. Begitu juga konsekwensinya jika tertangkap atau terungkap. Pilihannya hanya bunuh diri atau merusak wajahnya.

Senin, 03 Januari 2011

Sejarah Ninjutsu

Shinobi atau Ninja (dalam bahasa Jepang: 忍者, harafiah, "Seseorang yang bergerak secara rahasia") Shinobi-jutsu (忍び ), adalah seorang pembunuh yang terlatih dalam seni Ninjutsu (secara kasarnya seni pergerakan sunyi) Jepang. Ninja, seperti Samurai (Prajurit), mematuhi peraturan khas/ Klan mereka sendiri, yang disebut Ninpo (falsafah jalan hidup). Menurut sebagian pengamat Ninjutsu dan para ahli Ninjutsu, keahlian seorang ninja bukanlah pembunuhan tetapi penyusupan. Ninja berasal dari bahasa Jepang yang berbunyi Nin yang artinya menyusup. Jadi, keahlian khusus seorang ninja adalah menyusup dengan atau tanpa suara.

Kata ninja terbentuk dari dua kata yaitu Nin dan Sha yang masing-masing artinya adalah tersembunyi dan orang. Jadi ninja adalah mata-mata profesional pada zaman feudal jepang. Sejarah ninja juga sangat sulit dilacak. Info mengenai keberadaan mereka tersimpan rapat-rapat dalam dokumen-dokumen rahasia (scrol).

Huruf Utama nin (忍) terdiri dari dua karakter. Karakter atas ha (刃) berarti "ujung pedang", dan karakter bawahnya kokoro (心) mempunyai arti "jiwa" atau "hati". Kanji 刀 berarti "pedang" atau "blade", Kanji 刃 mempunyai arti "ujung pedang." Jika kedua kanji digabungkan mempunyai arti "menyusup", "kerahasiaan", "ketahanan", and "ketekunan". Jutsu (術) mempunyai arti "seni" atau "teknik". Pō (法) berarti "pengetahuan", "prinsip" ketika digabungkan dengan imbuhan "nin" mempunyai arti seni ninja, lebih tinggi dari ninjutsu. Pandangan saat ini adalah ninjutsu hanyalah mengenai kerahasiaan dan menyusup. Tetapi, para praktisi dari bidang ninjutsu berkata bahwa ninjutsu diperlukan agar kita memperoleh ketahanan untuk menghadapi hidup yang keras.

Ninja juga bisa diartikan sebagai nama yang diberikan kepada seseorang yang menguasai dan mendalami seni bela diri ninjutsu. Nin artinya pertahanan dan jutsu adalah seni atau cara. Kata ninja juga diambil dari kata Ninpo. Po artinya adalah falsafah hidup atau dengan kata lain ninpo adalah falsafah tertinggi dari ilmu beladiri ninjutsu yang menjadi dasar kehidupan seorang ninja. Jadi ninja akan selalu waspada dan terintregasi pada prinsip ninpo.

Ninja adalah mata-mata profesional di jaman ketika para samurai masih memegang kekuasaan tertinggi di pemerintahan jepang pada abad 12. Pada abad 14 pertarungan memperebutkan kekuasaan semakin memanas, informasi tentang aktifitas dan kekuatan lawan menjadi penting, dan para ninja pun semakin aktif.

Para ninja dipanggil oleh Daimyo (gubernur) untuk mengumpulkan informasi
mengenai aktifitas dan kekuatan lawan menjadi penting., merusak dan menghancurkan gudang persenjataan ataupun gudang makanan, serta untuk memimpin pasukan penyerbuan di malam hari.karena itu ninja memperoleh latihan khusus. Untuk keperluan itulah masing-masing klan memiliki tradisi untuk mengajarkan ninjutsu hanya pada keluarganya. Karena keluarga-keluarga tersebut terdiri dari beberapa rumah, sehingga menjadi satu kampung atau desa yang disebut kampung atau desa ninja. ninja akhirnya berkembang menjadi mata-mata profesional yang digunakan untuk kepentingan para pemegang kekuasaan di Jepang. Ninja tetap aktif sampai jaman edo (1600-1868), dimana akhirnya kekuasaan dibenahi oleh pemerintah di zaman edo.

ASAL-USUL NINJA

Ada sebuah catatan sejarah yang mengatakan bahwa sekitar abad ke-9 terjadi eksodus dari cina ke jepang. Hal ini terjadi karena runtuhnya dinasti Tang dan adanya pergolakan politik. Sehingga banyak pengungsi eksodus dari Cina yang mencari perlindungan ke jepang. Sebagian dari mereka adalah jendral besar, prajurit dan biksu serta tabib. Mereka menetap di propinsi Iga, di tengah pulau Honsu. Jendral tersebut antara lain Cho Gyokko, Ikai Cho Busho Mereka membawa dan mengajarkan pengetahuan mereka serta membaur dengan kebudayaan setempat. Strategi militer, filsafat kepercayaan, konsep kebudayaan, ilmu pengobatan tradisional, dan falsafah tradisional. Semuanya menyatu dengan kebiasaan setempat yang akhirnya membentuk ilmu yang bernama Ninjutsu.

Di tempat tersebut, para pengungsi membaur dengan penduduk setempat dan membangun keluarga. Karena para pengungsi tersebut datang ke Jepang secara ilegal, maka tempat tinggal mereka pun sedapat mungkin tidak berada di keramaian kota, melainkan di hutan-hutan atau tempat terpencil, karena itulah mereka hanya mengajarkan ilmu mereka kepada keluarganya serta penduduk di sekitar tempat tinggal yang sudah mereka anggap sebagai keluarga. Selama beberapa generasi, ninjutsu disempurnakan oleh masing-masing keluarga/ klan menjadi seni berperang yang digabungkan dengan falsafah Bushido, spionase, taktik natural, serta berbagai ilmu beladiri.

Kemunculan ninja pada tahun 522 berhubungan erat dengan masuknya seni Nonuse ke Jepang. Seni nonuse inilah yang membuka jalan bagi lahirnya ninja. Seni nonuse atau yang biasa disebut seni bertindak diam-diam adalah suatu praktek keagamaan yang dilakukan oleh para pendeta yang pada saat itu bertugas memberikan info kepada orang-orang di pemerintahan. Sekitar tahun 645, pendeta-pendeta tersebut menyempurnakan kemampuan bela diri dan mulai menggunakan pengetahuan mereka tentang nonuse untuk melindungi diri dari intimidasi pemerintah pusat.

Pada tahun 794-1192, kehidupan masyarakat jepang mulai berkembang dan melahirkan kelas-kelas baru berdasarkan kekayaan. Keluarga kelas ini saling bertarung satu sama lain dalam usahanya menggulingkan kekaisaran. Kebutuhan keluarga akan pembunuh dan mata-mata semakin meningkat untuk memperebutkan kekuasaan. Karena itu permintaan akan para praktisi nonuse semakin meningkat. Inilah awal kelahiran ninja. Pada abad ke-16 ninja sudah dikenal dan eksis sebagai suatu keluarga atau klan di kota Iga atau Koga. sekalipun banyak klan - klan Ninja yang masih kecil seperti Togakure, Kumogakure, Hagakure, Fumogakure, Irugakure, Unohagakure, Hyugakure, Kurogakure,dll. Ninja pada saat itu merupakan profesi yang berhubungan erat dengan itelijen tingkat tinggi dalam pemerintah feodal para raja di jepang. Berdasarkan hal itu, masing-masing klan memiliki tradisi mengajarkan ilmu beladiri secara rahasia dalam keluarganya saja. Ilmu beladiri yang kemudian dikenal dengan nama ninjutsu. Dalah ilmu yang diwariskan dari leluhur mereka dan atas hasil penyempurnaan seni berperang selama puluhan generasi. Menurut para ahli sejarah hal itu telah berlangsung selama lebih dari 4 abad. Ilmu itu meliputi falsafah Bushido, spionase, taktik perang komando, tenaga dalam, tenaga supranatural, dan berbagai jenis bela diri lain yang tumbuh dan berkembang menurut jaman.

Meski hampir semua ninja adalah orang Jepang, akar dari filosofi ninja berasal dari Cina, terletak pada “Seni Perang” karangan Sun Tzu dalam era 544-496 sM. “Seni Perang” adalah panduan untuk para pamglima militer yang masih dianggap sebagai bacaan penting untuk para perwira militer pada saat ini dan juga para pebisnis. Salah satu bagian teks yang secara khusus menyebabkan perubahan dalam para prajurit Jepang yang pada akhirnya akan mengarah pada ideologi ninja. Salah satu bab dalam buku tersebut menggambarkan bahwa keuntungan dapat diperoleh dengan menyebarkan informasi yang salah diantara musuh, menyebarkan kebingungan dalam barisan mereka dengan tipu muslihat dan sabotase. Buku ini juga menganjurkan pada para jendral agar mereka mencari tahu sebanyak mungkin tentang musuh mereka dengan menggunakan mata-mata dan metode-metode praktis.
Banyak dari bagian buku ini sangat berlawanan dangan pelaksanaan perang cara Jepang. Selama berabad-abad, tentara yang terdiri atas prajurit pejalan kaki dan samurai berbaris dan saling panggil untuk melakukan perang terhormat, satu-lawan-satu. Taktik rahasia yang didukung Sun Tzu bertentangan dengan karakter Jepang. Tetapi kebijaksanaan untuk menggunakan penipuan dan spionase demi memenangkan perang tidak dapat ditolak, dan banyak pejuang Jepang dengan segan menerimanya.

Berbagai perasaan yang dimiki orang Jepang pada cara penipuan yang dilakuakan oleh ninja, dikombinasikan dengan kerahasiaan yang menjadi sifat ninja, membuat penelitian sejarah pejuang bayangan ini menjadi sulit. Dalam banyak kasus, sejarawan Jepang membuang segala sesuatu tentang ninja dari dokumen sejarah. Jika ninja disebutkan, ninja dinaikkan statusnya menjadi menakutkan, makhluk supranatural, atau dianggap hina dan memuakkan.

TEMPAT LAHIR NINJA
http://static.howstuffworks.com/gif/ninja-11.jpg
The Hakuhojo White Phoenix Castle, often referred to as the "ninja castle," in Iga-Ueno City

Daerah Iga, Koga, Toga di Jepang dianggap banyak orang sebagai tempat lahir ninja sebagai sebuah kekuatan utama dalam peperangan Jepang. Para pria anggota klan yang memerintah suatu daerah mempekerjakan diri sebagai tantara bayaran, berkelahi untuk  Daimyo atau raja yang membayar paling mahal. Ninja Iga dan Koga sering bekerja untuk daimyo yang dulunya menjadi target serangan mereka. Reputasi sebagai tentara bayaran yang tidak setia ini menjadi trademark ninja, beroposisi langsung dengan kode Bushido dari samurai yang setia.

Ninja Iga memiliki reputasi lain, yang menjamin penggunaan mereka selama perang-perang Feudal Jepang. Mereka dikenal ahli memasuki istana. Dengan keahliannya untuk bergerak diam-diam, mereka dapat memperoleh informasi rahasia, mensabotase suplai musuh, atau mencuri makanan dan senjata. Keahlian ini diturunkan dari ayah ke anak laki-laki. Selama beberapa generasi, Daimyo yang sedang berperang mengetahui bahwa ninja terbaik di Jepang yang dapat di sewa berada di Iga dan Koga.

 

Saat ini, Iga-Ueno, sebuah kota di daerah Ueno, dikenal karena popularitas ninja. The Hakuhojo White Phoenix Castle digunakan sebagai museum ninja, dengan sebuah display peralatan-peralatan ninja dan actor berkostum yang melakukan serangan-serangan ninja. Pemerintah kota mengadakan sebuah festival ninja tiap tahun pada minggu pertama bulan April, dengan parade-parade ninja dan even-even di taman-taman lokal.


Provinsi Nagato
Provinsi Nagato (長門国, nagato no kuni?), sering dipanggil Choshu (長州, Chōshū?), adalah sebuah provinsi lama Jepang, terletak di ujung paling barat Honshu, di daerah yang kini merupakan prefektur Yamaguchi. Nagato berbatasan dengan provinsi Iwami dan provinsi Suo.
Pada 1871 setelah dihapuskannya sistem Han dan diberlakukannya sistem prefektur (Haihan Chiken) sehabis Restorasi Meiji, provinsi Nagato dan Suo digabung untuk menjadi prefektur Yamaguchi.
Secara sejarah, oligarki yang berkuasa setelah Restorasi Meiji 1868 mempunyai representasi yang kuat dari provinsi Choshu, karena Ito Hirobumi, Yamagata Aritomo, dan Kido Koin semuanya berasal dari situ. Penduduk lokal yang terkenal akan perannya dalam restorasi tersebut termasuk Yoshida Shoin, Takasugi Shinsaku, Katsura Kogoro dan Kusaka Genzui.

 

Provinsi Iga


        
                                                                   Istana Ueno9 White Phoenix Castel ).
Provinsi Iga (伊賀国, iga no kuni?) adalah provinsi lama Jepang yang menempati wilayah yang sekarang menjadi bagian barat prefektur Mie. Iga berbatasan dengan provinsi Ise, Omi, Yamato, dan Yamashiro. Istana terletak di kota Ueno.

Provinsi Iga sangat terkenal sebagai markas ninja dan salah satu di antara ninja yang terkenal bernama Hattori Hanzō. Provinsi Iga dan Koga merupakan tempat lahir seni bela diri ninjutsu. Iga juga merupakan tempat kelahiran penyair haiku kenamaan Matsuo Basho.
Wilayah Iga merupakan lembah kecil yang disebut lembah Ueno di tengah-tengah daerah Kinki di sebelah barat pulau Honshu. Di zaman dulu, provinsi Iga agak sulit dicapai karena kondisi jalan yang buruk walaupun letaknya tidak jauh dari Osaka dan Nara.

Provinsi Iga menyimpan banyak peninggalan sejarah dan merupakan salah satu tujuan wisatawan di daerah Kansai, terutama bagi wisatawan yang ingin melihat ninja atau berpura-pura menjadi ninja.
 
Aki · Awa (Kanto) · Awa (Shikoku) · Awaji · Bingo · Bitchu · Bizen · Bungo · Buzen · Chikugo · Chikuzen · Chishima · Dewa · Echigo · Echizen · Etchu · Harima · Hida · Higo · Hitachi · Hidaka · Hizen · Hoki · Hyuga · Iburi · Iga · Iki · Inaba · Ise · Ishikari · Iwami · Iyo · Izu · Izumi · Izumo · Kaga · Kai · Kawachi · Kazusa · Kii · Kitami · Kozuke · Kushiro · Mikawa · Mimasaka · Mino · Musashi · Mutsu · Nagato · Nemuro · Noto · Oki · Omi · Oshima · Osumi · Owari · Sado · Sagami · Sanuki · Satsuma · Settsu · Shima · Shimousa · Shimotsuke · Shinano · Shiribeshi · Suo · Suruga · Tajima · Tamba · Tango · Teshio · Tokachi · Tosa · Totomi · Tsushima · Wakasa · Yamashiro · Yamato