Justice of The Wisdom Nature
" Save The Earth And Save The Univers "
( Humman and Ecosistem /
(Water - Air - Ground - Plant))
Senin, 03 Januari 2011
Sejarah Ninjutsu
Shinobi atau Ninja (dalam bahasa Jepang: 忍者, harafiah, "Seseorang yang bergerak secara rahasia") Shinobi-jutsu (忍び術), adalah seorang pembunuh yang terlatih dalam seni Ninjutsu (secara kasarnya seni pergerakan sunyi) Jepang. Ninja, seperti Samurai (Prajurit), mematuhi peraturan khas/ Klan mereka sendiri, yang disebut Ninpo (falsafah jalan hidup). Menurut sebagian pengamat Ninjutsu dan para ahli Ninjutsu, keahlian seorang ninja bukanlah pembunuhan tetapi penyusupan. Ninja berasal dari bahasa Jepang yang berbunyi Nin yang artinya menyusup. Jadi, keahlian khusus seorang ninja adalah menyusup dengan atau tanpa suara.
Kata ninja terbentuk dari dua kata yaitu Nin dan Sha yang masing-masing artinya adalah tersembunyi dan orang. Jadi ninja adalah mata-mata profesional pada zaman feudal jepang. Sejarah ninja juga sangat sulit dilacak. Info mengenai keberadaan mereka tersimpan rapat-rapat dalam dokumen-dokumen rahasia (scrol).
Huruf Utama nin (忍) terdiri dari dua karakter. Karakter atas ha (刃) berarti "ujung pedang", dan karakter bawahnya kokoro (心) mempunyai arti "jiwa" atau "hati". Kanji 刀 berarti "pedang" atau "blade", Kanji 刃 mempunyai arti "ujung pedang." Jika kedua kanji digabungkan mempunyai arti "menyusup", "kerahasiaan", "ketahanan", and "ketekunan". Jutsu (術) mempunyai arti "seni" atau "teknik". Pō (法) berarti "pengetahuan", "prinsip" ketika digabungkan dengan imbuhan "nin" mempunyai arti seni ninja, lebih tinggi dari ninjutsu. Pandangan saat ini adalah ninjutsu hanyalah mengenai kerahasiaan dan menyusup. Tetapi, para praktisi dari bidang ninjutsu berkata bahwa ninjutsu diperlukan agar kita memperoleh ketahanan untuk menghadapi hidup yang keras.
Ninja juga bisa diartikan sebagai nama yang diberikan kepada seseorang yang menguasai dan mendalami seni bela diri ninjutsu. Nin artinya pertahanandan jutsu adalah seni atau cara. Kata ninja juga diambil dari kata Ninpo. Po artinya adalah falsafah hidup atau dengan kata lain ninpo adalah falsafah tertinggi dari ilmu beladiri ninjutsu yang menjadi dasar kehidupan seorang ninja. Jadi ninja akan selalu waspada dan terintregasi pada prinsip ninpo.
Ninja adalah mata-mata profesional di jaman ketika para samurai masih memegang kekuasaan tertinggi di pemerintahan jepang pada abad 12. Pada abad 14 pertarungan memperebutkan kekuasaan semakin memanas, informasi tentang aktifitas dan kekuatan lawan menjadi penting, dan para ninja pun semakin aktif.
Para ninja dipanggil oleh Daimyo (gubernur) untuk mengumpulkan informasi mengenai aktifitas dan kekuatan lawan menjadi penting., merusak dan menghancurkan gudang persenjataan ataupun gudang makanan, serta untuk memimpin pasukan penyerbuan di malam hari.karena itu ninja memperoleh latihan khusus. Untuk keperluan itulah masing-masing klan memiliki tradisi untuk mengajarkan ninjutsu hanya pada keluarganya. Karena keluarga-keluarga tersebut terdiri dari beberapa rumah, sehingga menjadi satu kampung atau desa yang disebut kampung atau desa ninja. ninja akhirnya berkembang menjadi mata-mata profesional yang digunakan untuk kepentingan para pemegang kekuasaan di Jepang. Ninja tetap aktif sampai jaman edo (1600-1868), dimana akhirnya kekuasaan dibenahi oleh pemerintah di zaman edo.
ASAL-USUL NINJA
Ada sebuah catatan sejarah yang mengatakan bahwa sekitar abad ke-9 terjadi eksodus dari cina ke jepang. Hal ini terjadi karena runtuhnya dinasti Tang dan adanya pergolakan politik. Sehingga banyak pengungsi eksodus dari Cina yang mencari perlindungan ke jepang. Sebagian dari mereka adalah jendral besar, prajurit dan biksu serta tabib. Mereka menetap di propinsi Iga, di tengah pulau Honsu. Jendral tersebut antara lain Cho Gyokko, Ikai Cho BushoMereka membawa dan mengajarkan pengetahuan mereka serta membaur dengan kebudayaan setempat. Strategi militer, filsafat kepercayaan, konsep kebudayaan, ilmu pengobatan tradisional, dan falsafah tradisional. Semuanya menyatu dengan kebiasaan setempat yang akhirnya membentuk ilmu yang bernama Ninjutsu.
Di tempat tersebut, para pengungsi membaur dengan penduduk setempat dan membangun keluarga. Karena para pengungsi tersebut datang ke Jepang secara ilegal, maka tempat tinggal mereka pun sedapat mungkin tidak berada di keramaian kota, melainkan di hutan-hutan atau tempat terpencil, karena itulah mereka hanya mengajarkan ilmu mereka kepada keluarganya serta penduduk di sekitar tempat tinggal yang sudah mereka anggap sebagai keluarga. Selama beberapa generasi, ninjutsu disempurnakan oleh masing-masing keluarga/ klan menjadi seni berperang yang digabungkan dengan falsafah Bushido, spionase, taktik natural, serta berbagai ilmu beladiri.
Kemunculan ninja pada tahun 522 berhubungan erat dengan masuknya seni Nonuse ke Jepang. Seni nonuse inilah yang membuka jalan bagi lahirnya ninja. Seni nonuse atau yang biasa disebut seni bertindak diam-diam adalah suatu praktek keagamaan yang dilakukan oleh para pendeta yang pada saat itu bertugas memberikan info kepada orang-orang di pemerintahan. Sekitar tahun 645, pendeta-pendeta tersebut menyempurnakan kemampuan bela diri dan mulai menggunakan pengetahuan mereka tentang nonuse untuk melindungi diri dari intimidasi pemerintah pusat.
Pada tahun 794-1192, kehidupan masyarakat jepang mulai berkembang dan melahirkan kelas-kelas baru berdasarkan kekayaan. Keluarga kelas ini saling bertarung satu sama lain dalam usahanya menggulingkan kekaisaran. Kebutuhan keluarga akan pembunuh dan mata-mata semakin meningkat untuk memperebutkan kekuasaan. Karena itu permintaan akan para praktisi nonuse semakin meningkat. Inilah awal kelahiran ninja. Pada abad ke-16 ninja sudah dikenal dan eksis sebagai suatu keluarga atau klan di kota Iga atau Koga. sekalipun banyak klan - klan Ninja yang masih kecil seperti Togakure, Kumogakure, Hagakure, Fumogakure, Irugakure, Unohagakure, Hyugakure, Kurogakure,dll. Ninja pada saat itu merupakan profesi yang berhubungan erat dengan itelijen tingkat tinggi dalam pemerintah feodal para raja di jepang. Berdasarkan hal itu, masing-masing klan memiliki tradisi mengajarkan ilmu beladiri secara rahasia dalam keluarganya saja. Ilmu beladiri yang kemudian dikenal dengan nama ninjutsu. Dalah ilmu yang diwariskan dari leluhur mereka dan atas hasil penyempurnaan seni berperang selama puluhan generasi. Menurut para ahli sejarah hal itu telah berlangsung selama lebih dari 4 abad. Ilmu itu meliputi falsafah Bushido, spionase, taktik perang komando, tenaga dalam, tenaga supranatural, dan berbagai jenis bela diri lain yang tumbuh dan berkembang menurut jaman. Meski hampir semua ninja adalah orang Jepang, akar dari filosofi ninja berasal dari Cina, terletak pada “Seni Perang” karangan Sun Tzu dalam era 544-496 sM. “Seni Perang” adalah panduan untuk para pamglima militer yang masih dianggap sebagai bacaan penting untuk para perwira militer pada saat ini dan juga para pebisnis. Salah satu bagian teks yang secara khusus menyebabkan perubahan dalam para prajurit Jepang yang pada akhirnya akan mengarah pada ideologi ninja. Salah satu bab dalam buku tersebut menggambarkan bahwa keuntungan dapat diperoleh dengan menyebarkan informasi yang salah diantara musuh, menyebarkan kebingungan dalam barisan mereka dengan tipu muslihat dan sabotase. Buku ini juga menganjurkan pada para jendral agar mereka mencari tahu sebanyak mungkin tentang musuh mereka dengan menggunakan mata-mata dan metode-metode praktis.
Banyak dari bagian buku ini sangat berlawanan dangan pelaksanaan perang cara Jepang. Selama berabad-abad, tentara yang terdiri atas prajurit pejalan kaki dan samurai berbaris dan saling panggil untuk melakukan perang terhormat, satu-lawan-satu. Taktik rahasia yang didukung Sun Tzu bertentangan dengan karakter Jepang. Tetapi kebijaksanaan untuk menggunakan penipuan dan spionase demi memenangkan perang tidak dapat ditolak, dan banyak pejuang Jepang dengan segan menerimanya.
Berbagai perasaan yang dimiki orang Jepang pada cara penipuan yang dilakuakan oleh ninja, dikombinasikan dengan kerahasiaan yang menjadi sifat ninja, membuat penelitian sejarah pejuang bayangan ini menjadi sulit. Dalam banyak kasus, sejarawan Jepang membuang segala sesuatu tentang ninja dari dokumen sejarah. Jika ninja disebutkan, ninja dinaikkan statusnya menjadi menakutkan, makhluk supranatural, atau dianggap hina dan memuakkan.
TEMPAT LAHIR NINJA
The Hakuhojo White Phoenix Castle, often referred to as the "ninja castle," in Iga-Ueno City
Daerah Iga, Koga, Toga di Jepang dianggap banyak orang sebagai tempat lahir ninja sebagai sebuah kekuatan utama dalam peperangan Jepang. Para pria anggota klan yang memerintah suatu daerah mempekerjakan diri sebagai tantara bayaran, berkelahi untuk Daimyoatau raja yang membayar paling mahal. Ninja Iga dan Koga sering bekerja untuk daimyo yang dulunya menjadi target serangan mereka. Reputasi sebagai tentara bayaran yang tidak setia ini menjadi trademark ninja, beroposisi langsung dengan kode Bushido dari samurai yang setia.
Ninja Iga memiliki reputasi lain, yang menjamin penggunaan mereka selama perang-perang Feudal Jepang. Mereka dikenal ahli memasuki istana. Dengan keahliannya untuk bergerak diam-diam, mereka dapat memperoleh informasi rahasia, mensabotase suplai musuh, atau mencuri makanan dan senjata. Keahlian ini diturunkan dari ayah ke anak laki-laki. Selama beberapa generasi, Daimyo yang sedang berperang mengetahui bahwa ninja terbaik di Jepang yang dapat di sewa berada di Iga dan Koga.
Saat ini, Iga-Ueno, sebuah kota di daerah Ueno, dikenal karena popularitas ninja. The Hakuhojo White Phoenix Castle digunakan sebagai museum ninja, dengan sebuah display peralatan-peralatan ninja dan actor berkostum yang melakukan serangan-serangan ninja. Pemerintah kota mengadakan sebuah festival ninja tiap tahun pada minggu pertama bulan April, dengan parade-parade ninja dan even-even di taman-taman lokal.
Pada 1871 setelah dihapuskannya sistem Han dan diberlakukannya sistem prefektur (Haihan Chiken) sehabis Restorasi Meiji, provinsi Nagato dan Suo digabung untuk menjadi prefektur Yamaguchi.
Provinsi Iga sangat terkenal sebagai markas ninja dan salah satu di antara ninja yang terkenal bernama Hattori Hanzō. Provinsi Iga dan Koga merupakan tempat lahir seni bela diri ninjutsu. Iga juga merupakan tempat kelahiran penyair haiku kenamaan Matsuo Basho.
Wilayah Iga merupakan lembah kecil yang disebut lembah Ueno di tengah-tengah daerah Kinki di sebelah barat pulau Honshu. Di zaman dulu, provinsi Iga agak sulit dicapai karena kondisi jalan yang buruk walaupun letaknya tidak jauh dari Osaka dan Nara.
Provinsi Iga menyimpan banyak peninggalan sejarah dan merupakan salah satu tujuan wisatawan di daerah Kansai, terutama bagi wisatawan yang ingin melihat ninja atau berpura-pura menjadi ninja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar