Gerakan beladiri ninjutsu awalnya hanya tendangan, lemparan, patahan, dan serangan. Kemudian dilengkapi dengan teknik pertahanan diri seperti jatuhan, berguling, bantingan, rolling dan teknik bantu seperti meloloskan diri, mengendap, dan teknik khusus lainnya. Namun, dalam prakteknya ninja menghindari kontak langsung dengan lawannya, oleh karena itu berbagai alat lempar, lontar, tembak, dan alat/ penyamaran lebih sering digunakan. Berbeda dengan seni beladiri lain. Ninjutsu mengajarkan teknik spionase, sabotase, melumpuhkan lawan, dan menjatuhkan mental lawan. Ilmu tersebut digunakan untuk melindungi keluarga/ Klan ninja mereka.
Ninjutsu juga mengajarkan bagaimana mempertajam indera keenam kita. Pemaduan intuisi dan kekuatan fisik yang dilatih terus menerus dalam jangka waktu yang lama, memungkinkan para ninja mengaktifkan indera keenam mereka. Sehingga para ninja akan bisa mengenali orang lain lebih baik dan mengerti berbagai persoalan dan berbagai ilmu.
Apa yang dilakukan ninja memang sulit dimengerti. Pada satu sisi harus bertempur untuk melindungi, di sisi lain ninja harus menerapkan “berperilaku kejam dan licik” saat menggunakan jurus untuk menghadapi lawan. Disisi lain ajaran ninpo memberi petunjuk bahwa salah satu tujuan ninjutsu adalah mengaktifkan indra keenam mereka. paduan intuisi dan kekuatan fisik pada jangka waktu yang lama memungkinkan para ninja untuk mengaktifkan indra keenamnya. Sehingga dapat mengenal orang lain dengan baik dan mengerti berbagai persoalan dalam berbagai disiplin ilmu.
PERALATAN NINJA
Ninja menggunakan berbagai senjata, dan juga peralatan khusus yang membantu mereka bertahan saat sendirian menghadapi misi yang sulit.
Shinobi shozoko memiliki banyak kantong di dalam dan luarnya. Kantong ini digunakan untuk menyimpan peralatan kecil dan senjata yang mereka butuhkan, seperti racun, shuriken, pisau, bom asap dan lain-lain. Ninja juga membawa kotak P3K kecil tradisional, yang diisi dengan cairan dan minuman. Ninja juga memakai Tobi yang mirip sepatu boot. Celah yang memisahkan jempol kaki dengan jari lainnya memudahkan ninja saat memanjat tali atau dinding.
Seragam ninja disebut dengan Ninja-yoroi, atau baju besi ninja. Baju ini terdiri atas sebuah jaket hitam, celana panjang hitam, sandal ringan, dan tudung kepala hitam. Beberapa ninja memasukkan aksen merah selain hitam, yang bertujuan untuk menyembunyikan cidera yang mungkin diterima dari musuhnya. Terdapat beberapa bukti yang menunjukkan ninja menggunakan pakaian serba putih pada kondisi bersalju, tetapi ninja multi warna yang ditunjukkan dalam film-film action tidak ada, Banyak ninja memakai baju besi ringan di bawah pakaiannya.
Banyak pekerjaan ninja yang tidak dilakukan pada saat seorang ninja mengenakan Ninja-yoroi. Jika seorang ninja butuh untuk mendapatkan informasi atau mendekati calon korban pembunuhan, menggunakan tudung hitam bukan merupakan cara yang baik untuk menjadikan diri tidak mencolok. Ninja ahli dalam menyembunyikan diri di tempat terbuka, menyamarkan diri sebagai pendeta, penari, pedagang, atau petani. Mereka berusaha untuk kelihatan sebiasa mungkin.
Seorang ninja biasanya menggunakan sebuah Kodachi (Katana), atau sebuah pedang pendek di punggungnya. Mereka juga menggunakan Shuko (Knukle), senjata yang digunakan di tangan (serupa dengan roti kalung / brass knuckles), Tekagi (Cakar harimau), Teukagi (Matapisau-matapisau rajam pada telapak/punggung tangan yang sangat efektif untuk memanjat dan perkelahian dengan tangan).
Ninja wanita atau Kunoichi yang biasanya bekerja dengan menggunakan kefemininan mereka ketika melakukan pendekatan pada sang target menggunakan manipulasi kejiwaan dan perang batin sebagai senjata mereka. mereka bisa mendekati target dan membunuhnya tanpa jejak. Kunoichi memiliki misi yang berbeda dengan ninja laki-laki. Mereka lebih sering dekat dengan target, sehingga mereka juga lebih sering menggunakan senjata jarak dekat seperti Kunai (Pisau bilah lebar), Yakken (obat tidur), Tousen/ Seijoken (pisau lempar),golok, tali, dan Tessen (Kipas). Ranshouken (macam2), Selain itu senjata-senjata tersebut juga praktis dibawa tanpa kelihatan.
Ninja memiliki senjata dalam berbagai jenis, bentuk, dan ukuran. Selain senjata standar seperti Katana (pedang-samurai), Nodachi (pedang panjang), Kusarigama/ Shinobigama (sabit-bandul rantai), Nagamaki (pedang tongkat), Naginata (panah), Gibashigo (tali kait), Dokuken (pisau racun), ada pula Tessen (kipas yang bila dikibaskan keluar racun), Kasugai (pasak), Techigai Kasugai (panjat tembok), Uchikagi (kait), Tobikunai (pisau tali), dan lain-lain.
Peralatan canggih ninja lainnya adalah kaginawa (jangkar bertali) untuk memanjat dinding, Ashiaro untuk membuat jejak kaki palsu agar tidak terlacak saat menjalankan misi, Metsubishi (cangkang telur yang diisi dengan pasir dan serbuk logam, biasanya juga kotoran tikus, cabe, merica) yang berfungsi untuk membutakan lawan, Makibishi/ Tetsu bishi/ Hishimaki (ranjau/paku) untuk menghambat laju musuh.
Ninja banyak dikenal menggunakan Shurinken atau senjata bintang yang dilempar. Shuriken biasanya berupa pisau-pisau atau belati kecil sebagai tambahan bentuk bintang yang telah diketahui antara lain ( Hamaki/benang, Happou/8, Manji/4, Rappou/6, Juhji gahau/5, Kogome/4-toga, Senban/benang-toga, Senrin/baja tipis-toga). Bintang-bintang ini kurang akurat/ akurat bila pengguna berlatih khusus, dan biasanya digunakan sebagai senjata penunda ketika seorang ninja dikejar. Meskipun mereka memiliki kemungkinan kecil untuk mengenai lawan, melihat sebuah belati metal tajam terbang dari kegelapan di depan mukanya kemungkinan akan membuat pengejar paling kuat ragu.
Berbagai jenis peralatan lain digunakan oleh ninja, termasuk pisau pendek, senjata-senjata bertali untuk menjerat musuh atau memukul dari jauh, dan senjata-senjata yang diikat pada galah bambu panjang, Mizugumo (laba2 air), Sauto higikane (tabung alat bantu dengar), Hamagari (gergaji), Beberapa ninja mungkin menggunakan racun pada senjata-senjata bermata pisau mereka, Bajintenki (bom), meski catatan sejarah yang kelam membuatnya sulit mengetahui apakah hal ini benar.
Peralatan ninja lain yang bermanfaat termasuk tangga tali dengan pengait di ujung-ujungnya untuk dilempat di dinding, dengan paku-paku kecil yang disebut caltrops yang dibiarkan di tanah agar diinjak musuh (secara khusus berguna di Jepang, dimana hampir setiap orang menggunakan sandal jerami ringan setiap saat); perahu-perahu satu orang kecil, yang dapat dilipat ke bentuk portable; bom asap; senjata-senjata tiup; tabung kosong kecil untuk bernafas di bawah air; dan ramuan penyembuh khusus sebagai persiapan bila seorang ninja cidera saat dalam sebuah misi.
Ninja Modern
Jepang menemukan kembali ninja dalam tahun 1950an dan 1960an. Mereka menjadi karakter favorit dalam buku komi dan film. Penampilan pertama seorang ninja dalam karya barat populer adalah dalam novel James Bond tahun 1964, "You Only Live Twice." Ketika versi fimnya muncul di tahun 1967, popularitas ninja meledak di seluruh Eropa dan Amerika Utara.
PELATIHAN NINJA
Pada saat anak-anak ninja telah dilatih untuk waspada dan dididik dalam kerahasiaan dan tradisi ilmu mereka. Pada umur 5-6 tahun mereka diperkenalkan dengan permainan ketangkasan dan keseimbangan tubuh. Anak-anak disuruh berjalan diatas papan titian yang sangat keci, mendaki papan yang terjal, dan melompati semak-semak yang berduri. Pada umur 9 tahun mereka dilatih untuk kelenturan otot. Anak-anak berlatih berguling dan meloncat. Setelah itu anak-anak diajarkan teknik memukul dan menendang pada target jerami yang di ikat. Setelah itu pelatihan meningkat ke seni bela diri tanpa senjata dan setelahnya dasar-dasar menggunakan pedang dan tongkat.
Pada masa remaja mereka diajari cara menggunakan senjata khusus. Melempar pisau, penyembunyian senjata, teknik tali, berenang, taktik bawah air, dan teknik menggunakan alam untuk mendapat informasai atau untuk menyembunyikan diri. Waktu mereka dihabiskan dalam ruang tertutup atau bergelantungan di pohon untuk membangun kesabaran, daya tahan, dan stamina. Terdapat pula latihan gerak tanpa suara dan lari jarak jauh. Mereka juga diajarkan teknik melompat dari pohon ke pohon atau atap ke atap.
Pada masa akhir remaja ninja belajar menjadi aktor dan psikologi melalui tingkah laku mereka sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Mereka mulai mengerti cara bekerja jiwa manusia, menggunakan kelemahan orang lain untuk keuntungan mereka. Mereka juga belajar membuat obat-obatan, mendapatkan jalan masuk rahasia ke dalam sebuah bangunan, cara memanjat dinding, melewati atap, mencuri di bawah rantai, mengikat musuh, cara kabur, dan menggambar peta, rute, petunjuk jalan, serta wajah.
Micro Hair Trimmer for Skin Care - TITanium Artists
BalasHapusUse ion chrome vs titanium these hair trimmer to titanium wedding rings brush and nail titanium build for kodi your nails. With these titanium solvent trap tools you'll also be able to shave on the body and titanium daith jewelry the hair part.